Mengenai Saya

Foto saya
Bekazi, Jawa Barat, Indonesia

Kamis, 07 April 2011

Kehidupan Koruptor

Kehidupan tersangka pembobol Citibank, Malinda Danuardja alias Inong Malinda alias Malinda Dee, cukup misterius.

Mulai dari status pernikahanya dengan Adus Ali, kehidupan sosialnya, hingga ia mendapatkan uang puluhan miliar rupiah untuk membeli sejumlah mobil mewah dan apartemen. Saat awal penangkapan wanita berusia 47 tahun ini, muncul nama Andhika Gumilang yang awalnya disebut-sebut sebagai suaminya.

Kabar itu dibantah oleh sejumlah orang terdekatnya. Kehidupan pribadi Malinda, saat menikah dengan Adus Ali dua puluh tahun lalu, sebenarnya cukup mewah. Mereka tinggal di sebuah rumah cukup mewah di Jalan Tebet Barat X Raya, Jakarta Selatan.

Di rumah bertingkat dua di RT 08 RW 05 ini, Inong awalnya tinggal dengan suami dan ketiga anaknya, satu laki-laki, dua perempuan.

Rumah mewah di kawasan Tebet itu merupakan warisan dari keluarga Adus Ali. Rumah bercat kuning dan penuh dengan berbagai tanaman hias itu memang terbesar di antara rumah sekitarnya. Adus Ali merupakan putra Betawi dari keluarga berada. Usaha jual-beli mobil mewahnya dan jual-beli rumah membuat keluarga tersebut berkecukupan.

Usaha show room mobil yang dijalankan suami Malinda membuat sejumlah warga tidak heran bila sering melihat mobil mewah seperti Ferari dan Mercedes masuk rumahnya waktu itu. Namun, mobil itu sudah tidak terlihat lagi dalam beberapa tahun belakangan.

Hilangnya mobil mewah juga diikuti dengan “menghilangnya” Inong dari rumah warisan itu. Entah apa penyebabnya, lebih dari dua tahun lalu, Inong sudah tidak pernah muncul di tengah warga. Kabar simpang siur beredar di telinga warga sekitar.

Mulai dari Inong yang telah bercerai dari sang suami sampai “kabur” dan memilih tinggal di sebuah apartemen mewah di kawasan Sudirman. Sejak Inong meninggalkan rumah dan membawa ketiga anaknya sekitar dua tahun lalu, rumah itu menjadi sepi Di mata sejumlah warga, Inong memang jarang mengikuti kegiatan sosial bersama warga lainnya.

Pekerjaannya sebagai karyawan bank asing membuatnya tidak memiliki banyak waktu. Untuk kegiatan RT seperti arisan dan gotong royong membersihkan lingkungan, Inong selalu diwakili oleh pembantunya. Mencuatnya kasus pembobolan 17 miliar rupiah dana nasabah bank tempat Inong bekerja membuat lingkungan geger.

Ketua RT 06 RW 08, Ibu Dodi, mengaku kaget dengan wajah baru Inong yang, katanya, tidak secantik wajah aslinya. Lebih kaget lagi ia dengan tindakan Inong yang menurutnya tidak perlu dilakukan karena dia orang yang telah berkecukupan sejak dulu. _
fransiskus hasiholan/P-2

Kebiaasaan Orang Indonesia

Bingung Taroh dimana nih jadi gw taroh sini aja ....

Tulisan ini bukanlah utk bersifat menjelek2an bangsa sendiri.
ts hanya heran saja dengan kebiasaan orang2 yang ts temui pada umumnya dikehidupan sehari - hari.
ts tidak mengerti kenapa mereka melakukannya padahal sebetulnya tidak perlu dilakukan.
Hampir 19 tahun ts hidup di Indonesia, dan selama itu pula ts melihat kebiasaan - kebiasaan yang menurut ts aneh. Ada yang di jalan raya, atau dalam bersosialisasi
Ingat, ini hanyalah pendapat pribadi tanpa maksud buruk sama sekali. Hanya utk hiburan dan mengembangkan senyum para kalkuser.
Berikut ke sebelas kebiasaan tersebut:
1. KEtika di jalan raya, setiap kali ada kendaraan (mobil, motor, truk, dll) ingin berbelok (ke kiri atau kanan), mereka selalu melambai2kan tangan (jawa: Mengawe - awe). Padahal khan kendaraan mereka khan ada lampu sein-nya toh?? Bukankah lebih mudah menggerakkan jari sejauh satu inchi utk menyalakan lampu sein daripada menggerak2kan seluruh tangan ke atas - bawah??
2. Kalau ada orang menyeberang jalan lewat zebra cross, mereka juga selalu melambai2kan tangan. Padahal lambaian tangan mereka itu seperti memanggil orang utk mendekat kepada mereka, bukankah itu malah menyuruh kendaraan bermotor utk menabrak mereka??
3. Trus, kalo kita jalan2 diperumahan yang semi - semi kampung, atau memang bener - bener kampung, biasanya ada tanda jalan yg bertuliskan "Pelan2 banyak anak kecil". Permasalahannya adalah, seringkali pertanda itu ditaruh di sisi kiri jalan yang notabene memakan sebagian badan jalan. Sudah tahu jalannya kecil, kok malah di taruh palang yg gak penting. Khan bisa saja di taruh di pinggir, tak perlu sampai menghalangi kendaraan. Malah buat macet...
4. Belum lagi kalo kita melewati pertigaan, ts heran dengan orang2 yang menaruh sebuah Tong ditengah jalan. Mungkin maksudnya utk mengatur alurnya kendaraan. Tapi menurut ts malah mempersempit dan mempermacet jalan. Ambil Tong itu, selesai kan? Tanpa Tong itu pun, alur lalu lintas lebih lancar.
5. Kalo ada orang meninggal, biasanya mereka menaruh Karangan Bunga di depan mobil ambulansnya. Fungsinya apa??? Mungkin utk memberitahu bahwa ada yg meninggal, tapi khan lak yo gak penting seh... Udah ada tulisan mobil jenazah lewat, trus ada nguing - nguingnya, ada iring2an mobil, orang lain juga sudah tahu kalo ada yg meninggal.
6. Ketika sedang mendengarkan ceramah pejabat, orang - orang yg ndengerin tuh ceramah pada ngangguk2 semua. Jadi kalo ceramahnya dua jam, ya selama dua jam itu pula kepala mereka bergoyang2 kaya boneka kecil yg biasa ditaruh di dashborad mobil itu. Apa ngga capek??
7. Trus, coba deh kalian perhatikan kalo ada Pejabat yg ngomong di depan kamera, para anak buahnya bakal ngumpul di belakang utk ikutan nampang di kamera. Dan seperti biasa, mereka juga bakal ngangguk2 gak jelas.
8. Kalo ts bersalaman dengan orang - orang, mereka kebanyakan setelah bersalaman menaruh tangan kanannya ke dada. Nda tahu maksudnya apa... padahal tangan lawan salaman mereka juga nda ada yg spesial.
9. Di daerah perkampungan, kalo ada rumah yang sedang punya hajatan, biasanya mereka mendirikan terop/tenda. Lha, habis itu, mereka pasang itu yg namanya Speaker Ribuan Watt. Pasang aja sih nda papa, yg jadi masalah mereka itu nyetel lagu DANGDUT REMIX yang nguuuuuuilani soro... Udah nyetelnya kencang banget, judul lagunya "Mandul" pula. Yeekksss....
10. Terakhir, Setiap kita mau parkir di toko2 atau restoran, biasanya ada tulisan "Bebas Parkir". ts setiap kali melihat tulisan itu ingin ketawa rasanya. Karena sebetulnya orang2 yg menulis itu pasti tidak lulus UNAS Bahasa Indonesia. Sekarang, logikanya gini aja kalo di dalam rumah sakit atau restoran, sering ada tulisan "Bebas Rokok", bukan? Artinya kita tidak boleh merokok, karena area tsb bebas(bersih) dari rokok. Lha, kalo ada tulisan "Bebas Parkir", artinya area tersebut bersih(bebas) dari kendaraan yg parkir. Trus, kenapa kita malah disuruh parkir di situ?? Betul tidak?
11 12 13 dst mohon disumbangkan pendapatnya

Kenakalan Orang Tua

Kita mungkin bosan banget kalo ngomongin kenakalan remaja en kenakalan anak-anak. Tapi, kita jarang dengar en ngomongin kenakalan orangtua. Padahal, kalo mo dirunut lumayan banyak juga lho kenakalan ortu dan emang sangat berpengaruh kepada kehidupan kita. Kenakalan orangtua ini bisa diperluas bukan hanya orangtua di rumah alias keluarga kita. Tapi orangtua di masyarakat seperti guru-guru di sekolah, orang-orang dewasa di lingkungan sekitar, orang-orang dewasa yang bisa kita lihat tampilan wajah dan aksinya di televisi, orang-orang dewasa yang saban hari kita temui di sekolah kehidupan kita, termasuk dalam hal ini adalah para ortu yang menjadi pejabat di negeri ini.

Sobat muda muslim, bukan maksud mo ngejelek-jelekkin ortu kita. Nggak. Ini sekadar renungan aja, betapa kita suka lupa bahwa kenakalan remaja nggak bisa lepas juga dari teladan yang sudah ada. Biar adil nih ye, kalo kita ngomongin kenakalan remaja sampe berbusa-busa atau nulis sampe berlembar-lembar lengkap dengan taburan faktanya, maka nggak ada salahnya juga dong kalo kita nyentil dikit kenakalan orangtua.

Eh, sebenarnya bukan nyentil sih, tapi dikit aja kita bahas sebagai bahan renungan buat kita semua. Ya, semoga saja kita juga jadi bisa ngingetin para ortu yang mau nggak mau memang sudah dan akan mewarnai kehidupan kita saat ini. Ortu di rumah, ortu di masyarakat, dan tentunya ortu yang bertugas sebagai pengurus negara dan rakyat. Semua itu adalah ortu kita yang seharusnya menjadi teladan yang baik buat kita dalam menjalani kehidupan ini.

Oya, ampir lupa ngejelasin definisi nakal. Nakal tuh artinya suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu dsb, terutama bagi anak-anak). Juga berarti buruk kelakuan. Kalo kenakalan adalah kata sifat dari nakal atau perbuatan nakal. Bisa juga berarti tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma yang berlaku di masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, 2003, hlm. 772)

Kenakalan orangtua dalam ikatan keluarga
Ehm, terpaksa kudu jujur nih. Seenggaknya ada dua poin yang bisa disebut sebagai kenakalan orangtua secara umum.
Pertama, soal akhlak. Wallahu’alam, apakah karena terlalu sibuk atau nggak ngerti harus berbuat, banyak ortu di rumah yang abai dalam soal akhlak Islam yang baik ini. Padahal, anak or kita-kita akan belajar pertama kali dari cara ortu, karena begitu dekatnya jarak antara kita dengan ortu. Oya, akhlak ini adalah sifat yang harus dimiliki setiap muslim, lho.

Menurut Muhammad Husain Abdullah, dalam kitabnya, Studi Dasar-dasar Pemikiran Islam, hlm 100, disebutkan bahwa secara bahasa akhlak berasal dari kata al-khuluq yang berarti kebiasaan (as-sajiyah) dan tabiat (at-thab’u). Sedangkan menurut istilah (makna syara’) akhlak adalah sifat-sifat yang diperintahkan Allah kepada seorang muslim untuk dimiliki tatkala ia melaksanakan berbagai aktivitasnya. Sifat-sifat akhlak ini tampak pada diri seorang muslim tatkala dia melaksanakan berbagai aktivitas—seperti ibadah, muamalah, dan lain sebagainya. Tentu, jika semua aktivitas itu ia lakukan secara benar sesuai tuntunan syariat Islam.

Nah, para ortu kita di rumah nggak semuanya ngerti soal ini. Bukan kita ngeledekin or ngejelek-jelekkin, tapi emang faktanya ada yang begitu. Waktu saya di kampung dulu, ada orangtua yang suka ikut ngomporin anaknya untuk berantem dengan temannya. Kata-kata penyemangat yang sebenarnya lebih terasa hasutan dihembuskan, “Kamu jangan mau kalah sama dia. Lawan!”, misalnya.

Akibatnya, memang anak-anak di satu keluarga itu akhirnya jadi belagu dan sering nyebelin kalo bergaul, juga kerap berbuat onar karena merasa ada legalitas secara tidak tertulis dari ortunya itu. Jadi, merasa pasti ada yang bakal ngebelain mereka, gitu lho.

Kedua, mengabaikan pelaksanaan syariat. Urusan sholat seringkali jadi masalah. Pelaksanaan syariat untuk individu ini acapkali diabaikan. Kalo ortunya aja sholatnya sesukanya, atau bahkan nggak sama sekali, akan menimbulkan dampak bagi anak. Apalagi jika menyuruh atau mengingatkan anaknya saja untuk sholat nggak pernah. Wah, mungkin nggak adil juga kalo di kemudian hari nyalahin anak yang nggak sholat. Wong, orangtuanya aja nggak sholat dan nggak membimbing anaknya untuk sholat. Kasihan juga kan?

Pengetahuan dalam hal pelaksanaan syariat untuk individu saja, khususnya berpakaian, seringkali terabaikan oleh para orangtua. Kenakalan ortu yang (mungkin saja) tidak disengaja ini bisa membentuk karakter kita dan sudut pandang kita dalam melihat berbagai masalah. Wajar dong kalo kemudian banyak di antara temen cewek kita yang sulit dikasih tahu tentang wajibnya berjilbab kalo keluar rumah atau ada orang asing (bukan mahram) yang berkunjung ke rumahnya. Karena merasa berkerudung en berjilbab tuh kalo mo ke tempat pengajian aja. Seperti yang dicontohkan ortunya. Sedih deh.

Ini baru soal sholat dan berbusana lho (dan kebetulan memang ini yang lebih menonjol masalahnya). Kayaknya masih banyak deh pelaksanaan syariat Islam yang belum dibiasakan di tengah keluarga oleh para orangtua.

Kesehatan GIGI

Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap.

Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat. Namun, oleh karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi.

Jawaban:

Padahal, gigi yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Selain itu, gigi yang tidak terawat juga menyebabkan napas tidak segar yang ujung-ujungnya bisa menghambat pergaulan. Karena itulah, sebagai remaja (apalagi yang sedang melakukan pendekatan pada pujaan hati) kita harus tahu seluk-beluk perawatan mulut dan gigi.

Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket, dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.

Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.